Bagi orang sepertiku, yg meski suka dengerin lagu, punya lagu favorit, grup akapela dan
band favorit, tapi kok ya nggak bikin aku pingin nonton konsernya Pentatonix meski
mereka konser di Indonesia. Apalagi dateng ke konser musik yg nggak dikenal siapa
yg nyanyi sekaligus lirik lagu yg dia nyanyiin, terus arep opo? Yowes rungokno
wae. Salahmu dewe teko.
Orang menyukai
penyanyi atau band tertentu biasanya karena: lagunya enak aja, genre gue banget --entah ada orang yg suka
jazz, EDM, regae, dangdut koplo, rap dll --, lagunya enak buat joget, penyanyinya ganteng/cantik,
lirik lagunya pas banget sama cerita hidup gue, lirik lagunya bagus gak melulu
soal cinta-cintaan, stage act
penyanyinya keren, dan lain lain dan lain lain.
Kebanyakan
orang punya penyanyi atau band favorit, sangking ngefansnya dibela-belain
nonton konser penyanyi atau band tersebut, senang sekali rasanya! Bagiku yg
memutuskan untuk tidak mau fanatik dengan sesuatu, sejak SMP, yhaa biasa aja -- padahal
ya karena nggak pernah nonton konser jadinya nggak tau euforianya yg bikin nagih.
Yaa wajar
aja sih, setiap orang kan punya kesukaannya masing-masing. “sesuatu” atau “kegiatan”
yg disuka.
Seumur-umur,
sampe udah gede bahkan, seingetku aku nggak pernah nonton konser penyanyi atau
band tertentu. Belum mau sih lebih tepatnya. Pernah sekalinya diajak nonton
konser, konser Payung Teduh, gue gak tau Bro
ini siapa dan lagunya yg mana :”
Sebenernya
bukan konser tunggal Payung Teduh tapi acara kampus yg mengundang Payung Teduh
sebagai bintang tamu. Comfest (Communication Festival), acara Himpunan
Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam kampus Ryal.
Acara
konsernya malam, meski rangkaian acara Comfest sendiri sudah dari pagi. Ku baru tahu
susahnya jadi MC kalo harus mengulur-ulur waktu nungguin band dateng atau
persiapan band cek sound. Baru tau
karena lumayan parah aja sih pergantian sesi penampilnya, lama abis. Sabar yaa
mas-mas. Untung masnya agak jago ngelawak, meski lebih banyak garingnya, gapapa
yg penting sudah usaha.
Sebelum Payung
Teduh tampil, ada bintang tamu lain, Danilla. Tau nggak? Kalo aku baru denger
di malam itu juga. Ternyata mbaknya itu penyanyi jazz, bener gak ya jazz (?) Suaranya
sih enak, lagunya enak buat pengantar tidur, asli. Mbaknya juga cantik,
pasti banyak yg dateng beli tiket konser karena ngefans sama mbaknya yah? Ya
kan para lelaki, ngaku aja.
Sewaktu Payung
Teduh tampil, langsung duduk tegak gitu, mencurahkan segenap perhatian pada
seisi panggung, gak deng! Merhatiin mas-mas
yg jadi bassist -- kubaru tau kalau itu bassist -- yg megang alat musik macam cello
tapi kayak dipetik gitu mainnya.
Seeeeeepanjang
pertunjukan, dari sekian banyak lagu yg dinyanyikan, cuma satu lagu doang yg
aku tau, Untuk Perempuan Dalam Pelukan.
Tau gara-gara Ryal pernah ngasih tau. Jadi pernyataanku ttg aku nggak kenal sama
sekali Payung Teduh nggak sepenuhnya bener :p
Aku tau baru secuil waktu itu. Setelah konser itulah aku nyari tau lagu-lagu Payung Teduh, daaaaan justru ngerasa aneh ketika Payung Teduh rilis single terbarunya yg berjudul Akad yg hits banget itu. Pada pingin kawin apa ya ini orang-orang Indonesia(?) Aneh karena tak seperti (lagu-lagu) Payung Teduh sebelum-sebelumnya. Biasanyanya kan gak selugas gitu lirik lagunya.
Aku tau baru secuil waktu itu. Setelah konser itulah aku nyari tau lagu-lagu Payung Teduh, daaaaan justru ngerasa aneh ketika Payung Teduh rilis single terbarunya yg berjudul Akad yg hits banget itu. Pada pingin kawin apa ya ini orang-orang Indonesia(?) Aneh karena tak seperti (lagu-lagu) Payung Teduh sebelum-sebelumnya. Biasanyanya kan gak selugas gitu lirik lagunya.
Hmm,
tapi aku baru tahu kalo nonton Payung Teduh biasanya penontonnya kalem, pada
duduk-duduk, lagunya kan juga kalem-kalem gitu. Terus, sangking antusiasnya
atau mungkin sangking hafal dan ngefans abisnya sama Payung Teduh, paduan suara
penonton ngalahin suara mas Is nyanyi. Jane
aku ngrungoke paduan suara opo Payung Teduh konser?
Jadi, ketika nonton konser tapi nggak tau siapa yg tampil dan lagu apa yg lagi dinyanyiin, ya dengerin aja. Pas didengerin juga malah muncul pertanyaan, “Judulnya apa nih, yal? Kok enak.”
Seperti
hidup, segala sesuatunya dinikmati aja, pasti ada part yg bikin kamu suka.
Btw,
acara Comfest ini selain dalam memeriahkan ulangtahun jurusan, juga dalam
rangka memperingati Hari Bumi, makanya posternya berwarna hijau, lol
Kerennya, mereka melakukan aksi menanam 1.000 pohon lho!
Kerennya, mereka melakukan aksi menanam 1.000 pohon lho!
--
Another story tentang nonton konser tapi gak tau band dan lagu
yg dinyanyiin.
Berbekal
pengalaman nonton konser Payung Teduh, aku berusaha ngapalin dulu lagu-lagu
Sheila On 7 waktu dateng ke acara Milad Dakwah 2017, yes! Di kampus Ryal.
Harusnya
sih nggak susah-susah banget. SO7 kan band yg hits
sejak lama bahkan waktu aku masih SD. Lagu-lagunya juga asyik, longlast gitu sampe kapan pun. Apalagi suaranya
Om Duta yg selalu bisa menghipnotis.
Sekali
lagi, karena aku nggak pernah mau peduli dan nyari tau sesungguhnya aku dateng
acara apaan, malam itu aku baru tau kalo ini bukan semata konser SO7. Sebagai band
pembuka, ada penampilan Tiga Pagi dan Nosstress. Baru setelahnya akan tampil
The Sigit dan ditutup dengan SO7.
Apakah pernah
denger ketiga nama band selain SO7 tadi? Ya, satu, Nosstress, itupun setelah
Ryal pernah ngirimin salah satu lagunya yg berjudul Pegang Tanganku. Hmm, lagu cinta-cintaan gitu. Enak kok, tapi
gak buat untuk terus-terusan. Nanti aku mabok cinta.
Tiga Pagi.
Sebuah grup
band indie asal Bandung. Yg unik dari band ini adalah penggunaan instrumen
irama ke-Sunda-Sunda-an gitu -- maaf orang awam, jadi kurang begitu tau
istilahnya. Katanya genre band ini folkways,
hmm tak tau juga apa ini artinya. Ya mungkin itu, mengusung ragam musik suatu
suku atau etnis tertentu, Sunda I mean.
Aku tak ingat betul apa saja lagu yg mereka bawakan selama konser di acara ini.
Tapi ada satu dua lagu yg enak didengar, karena lirik lagunya tak biasa. Tak
biasa menurutku adalah tidak melulu cinta-cintaan. Sila cari di youtube lagu-lagu Tiga Pagi. Beberapa enak
didengarkan ketika sedang ingin merenung.
Nosstress.
Ternyata
double ‘s’ setelah kata ‘no’.
Jauh-jauh
band ini didatangkan dari Bali! Another indie
folk band. Kalau mau kepo-kepo, mereka punya website, juga channel yutube dengan video yg sudah
banyak. Pegang Tanganku, salah satu
lagu mereka yg hits. Coba dengerin
lagu mereka yg berjudul Bersama Kita,
bagus loh. Lagi, karena gak tentang cinta-cintaan sepasang kekasih jadi aku
suka.
Begini sepenggal
lirik lagunya:
Mencoba
slalu temukan apa yg ingin kita cari
Dan tetap
slalu bersama dalam berpikir dan menjalani
Semua cerita
dalam setiap hidup takkan selamanya indah
Takkan selamanya
buruk
Coba slalu
hadapi
Lagu yg
cocok didengarkan atau didendangkan ketika lagi butuh semangat. Meski lagunya
ngasih semangat tapi dibawakan dengan lunak saja, gak menggebu seperti musik
rock.
The
Sigit.
Nah ini!
Ini baru
grup band musik rock Indonesia. Asal Bandung tapi sudah melanglangbuana konser sampai
negara-negara tetangga loh. Pantas
saja sewaktu datang ke acara ini banyak orang berpakaian serba metal gitu. Ternyata
mereka mau nonton konser band rock idola mereka.
Sejujurnya
aku tak begitu suka dengan rock, meski musiknya bersemangat, tapi lagi nggak
pingin jingkrak-jingkrak ndusel-ndusel di tengah lapangan. Waktu itu sudah
hampir menuju tengah malam ketika The Sigit tampil. Bagi mereka, para fans,
mereka sangat ekspresif ketika band kesayangannya tampil. Black Amplifier, satu-satunya judul lagu mereka yg aku ingat, dan
memang salah satu lagu terbaik The Sigit. Inget gara-gara kata amplifier-nya, unik to judulnya.
Malam itu,
kami, penonton konser yg setia. Setia berbecek-becekan di lapangan (sepak
bola(?)) dan setia menunggu SO7 tampil meski sudah lewat tengah malam.
Siang atau
sore hari sebelum konser itu hujan,
jadi lapangan tempat konser ini becek dan banyak genangan air di mana-mana. Tapi
kami masih tetap saja mau dan rela berlama-lama dalam kondisi itu. Jadwal penampilan
band juga molor. Beberapa band yg harusnya tampil di siang hari, entah karena
alasan apa, baru tampil ya malam itu. Otomatis jadwal tampil band-band bintang
tamu tadi semakin larut. SO7 pun tampil lewat dari tengah malam.
Rasa penasaran
nyanyi bersama ribuan penonton sekaligus band aslinya dalam sebuah konser,
membuatku bertahan untuk tetap ada di situ hingga akhir acara. Terbayarlah dengan
Om Duta yg nyanyi lagu-lagu terbaiknya.
Galau dengan lagu Betapa & Yang terlewatkan ..
Galau dengan lagu Betapa & Yang terlewatkan ..
Kemana kau slama ini, Bidadari yg kunanti
Kenapa baru sekarang, Kita dipertemukan
...
Mungkin salahku .. melewatkanmu ..
Tak mencarimu .. selama ini .. maafkan aku ..
Disemangatin
pake lagu Lapang Dada, Perhatikan Rani ..
Dan jangan takut, jangan layu
Pada semua cobaan yg menerpamu, jangan layu
Kami slalu bersamamu dalam derap
Dalam lelap mimpi indah bersamamu
Beromantis-romantis
menyanyikan lagu JAP (Jadiakan Aku Pacarmu), Seberapa Pantas ..
Seberapa pantaskah kau ku tunggu
Cukup indahkan dirimu untuk slalu kunantikan
Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku
Mampukan kau bertahan di saat kita jatuh
..
Seberapa hebatkah kau untuk kubanggakan
Cukup indahkan dirimu untuk slalu kuandalkan
Mampukah kau bertahan dengan hidupku yg malang
Sanggupkah kau meyakinkan di saat aku bimbang
..
Celakanya hanya kaulah yg benar benar aku tunggu
Hanya kaulah yg benar-benar memahamiku
Kau pergi dan hilang ke mana pun kau suka
Celakanya hanya kaulah yg pantas untuk kubanggakan
Hanya kaulah yg sanggup aku andalkan
Diantara peri aku slalu menantimu
Sheila
On 7 ini lho, lirik lagunya selalu manis tapi tak pernah berlebihan. Dan Om
Duta lucu juga ya kalo lagi nyanyi, gak bisa diem gitu.
Keseruan
ini berakhir dengan keputusan bolos masuk kerja keesokan harinya.
Capek
akutu~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar