I did my
reading challenge 2018, and not completely fulfilled, but IT’S A BIG
achievement cz I did 37 of 40 books. Untuk golongan manusia yang sangat jarang
mau terikat dengan target, 92,5% adalah pencapain yang (sangat) besar. Terlebih
ini adalah kali pertama aku mau menantang diriku sendiri membaca buku sebanyak
itu. Ya, sebanyak itu. Karena membaca buku adalah kegiatan yang belum lumrah
aku lakukan. Tahun ini aku belajar dan memutuskan menjadikan aktivitas “membaca
buku” sebagai kebiasaan hingga lanjut usia. It’s so DAMN COOL man!!
Akhir tahun
2017, aku dan Ryal menantang diri kami untuk membaca lebih banyak buku. Ada beberapa
alasan, bagiku pribadi aku ingin lebih banyak menemukan kosa kata baru, memaksa
otak tetap bekerja mengolah kata dan makna.
Awalnya kami
tidak memasang angka karena kami lebih suka sesuatu yang mengalir saja. Kami juga
tidak memiliki patokan yang sesuai karena sebagai new comers alias pemula dalam klub baca buku, “membaca” apalagi
buku yang tebal adalah aktivitas yang memiliki banyak godaan untuk tidak
dilakukan.
Aku mengenal
(sok kenal) mba Puty karena karya ilustrasinya yang sederhana tapi sarat cerita
dan makna. Ia sudah rutin membaca buku dan di akhir tahun 2018 membentuk klub membaca
bagi ibu-ibu dengan nama BuiBuBacaBukuClub (@BBBBukuClub). 40 adalah angkanya,
dan tanpa pikir panjang juga banyak pertimbangan, aku pun menggunakan itu sebagai
acuan.
Kata Bara,
buku yang dibaca seseorang dalam kurun waktu tertentu mencerminkan kondisi
orang tersebut. Mungkin benar, tapi aku lebih setuju dengan konsep yang Bara
bilang “membaca buku untuk menemukan jawaban”. Mengapa kita (orang Indonesia)
yang katanya (hasil survey) memiliki minat baca (buku) yang rendah (tapi banyak
juga yang menampik dengan berbagai alasan), memang (menurutku, pandangan
pribadi) masih memiliki minat baca (buku) yang rendah? Karena masing-masing
dari kita tidak memiliki alasan “untuk apa” baca buku.
Aku aja
baru merasa butuh dan mau baca banyak buku setelah masuk dunia kerja, usia 25
tahun. Bisa jadi salah satu alasannya adalah tidak memiliki budaya baca dari
lingkungan yang paling dekat, keluarga. Beberapa teman yang sudah lebih banyak
membaca buku memang sudah biasa dan kenal dengan buku dari orangtua atau
kakek-neneknya.
Lalu apa
alasanku mau baca buku? Untuk tahun 2018, setelah kupikir-pikir sambil
memandang list buku yang sudah
dibaca, alasan terkuatnya adalah ‘mau tau lebih banyak tentang sejarah’. Dari tantangan
membaca buku 2018 ini aku menemukan satu hal lain: aku cukup memiliki minat
yang besar terhadap fiksi sejarah, makanya doyan juga nonton Game of Throne,
LOL.
Beberapa
buku memang terpilih secara acak dan habis terbaca karena penasaran atau suka
dengan pengarangnya. Result of my Reading
Challenge 2018:
1. The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta by Alanda Kariza dkk
2. The Dusty Sneakers: Kisah Kawan di Ujung Sana by Teddy W. Kusuma, Maesy Ang
3. Happiness is Homemade by Puty Puar
4. Young On Top by Billy Boen
5. Sebuah Kitab yang Tak Suci by Puthut EA
6. Para Bajingan yang Menyenangkan by Puthut EA
7. Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi by Yusi Avianto Pareanom
8. Aku, Meps, dan Beps by Reda Gaudiamo, Soca Sobitha
9. Semasa by Teddy W. Kusuma, Maesy Ang
10. Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya: Kisah Sufi dari Madura by Rusdi Mathari
11. Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu by Mahfud Ikhwan
12. Iblis Tidak Pernah Mati by Seno Gumira Ajidarma
13. Kesetrum Cinta: Kisah jenaka Pria Jawa Menikah dengan Perempuan Swiss by Sigit Susanto
14. 24 jam Bersama Gaspar: Sebuah Cerita Detektif by Sabda Armandio
15. Seorang Laki-Laki yang Keluar dari Rumah by Puthut EA
16. Guru Mencubit Berdiri, Murid Bandel Berlari, Kita Mencibir Bangga Sekali by PuthutEA
17. Dunia Kali by Puthut EA
18. Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur! By Muhidin M. Dahlan
19. Animal Farm by George Orwell
20. Ibunda by Maxim Gorky
21. Fish in a Tree by Linda Mullaly Hunt
22. Laporan Akhir Pengadilan Rakyat Internasional 1965
23. Seperti Roda Berputar by Rusdi Mathari
24. Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan by Rusdi Mathari
25. Mereka Sibuk Menghitung Langkah Ayam: Sehimpun Reportasi by Rusdi Mathari
26. Sekolah Itu Candu by Roem Topatimasang
27. Rahwana: Kisah Rahasia by Anand Neelakantan
28. Mereka Bunuh Munir by Eko Prasetyo & Terra Bajraghosa
29. The Wild West Journey: Winnetou Part 2 of 2 by Karl May
30. Laut Bercerita by Leila S. Chudori
31. Charlie and the Chocolate Factory by Roald Dahl
32. Bunga untuk Poppy by Hilman Hariwijaya
33. The Wonderful Wizard of Oz karya Raymond Frank Baum, diceritakan kembali oleh Ken Takahashi
34. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat by Mark Manson
35. Marxisme: Ilmu dan Amalnya by Njoto
36. H.M. Misbach: Kisah Haji Merah by Nor Hiqmah
37. Max Havellar by Multatulli, Eduard Douwes Dekker
Mulai aja secara acak, lambat laun akan ketemu jodohnya (alasan).
Semoga
suatu hari bisa memenuhi semua resensi buku-buku ini.
Mari memulai
Reading Challange 2019 dengan angka yang sama.
Oh ya,
apakah kita bisa membandingkan minat baca buku dengan minat baca artikel
berita? Video Remotivi ini punya jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar